Mengenang 400 Tahun Pengusiran Muslim Spanyol

Jumat, 22/05/2009 07:36 WIB

Sekitar 80 akademisi dari Spanyol, Tunisia, Aljazair, Maroko, Prancis, dan beberapa negara lainnya berdiskusi dalam sebuah forum internasional tentang umat Islam yang secara kolektif diasingkan dari Granada 400 tahun lalu.

Pada 1492, setelah jatuhnya Kota Granada-Andalusia, sebagian besar umat Islam diasingkan dari bumi Islam, Andalusia (Spanyol). Sementara itu sisanya dipaksa masuk agama Kristen. Tidak cukup dengan hal demikian, umat Islam pun mengalami siksaan yang memilukan setiap tahunnya, yaitu dibakar hidup-hidup.

Saat ini, banyak umat Islam Spanyol yang menyadari bahwa leluhur mereka merupakan muslim Andalusia.

9 April 2009 lalu genap sudah 400 tahun terjadinya salah satu gerakan pengusiran terbesar sepanjang sejarah, yang mengeluarkan muslim Andalus yang telah hidup di bumi tumpah darahnya selama 8 abad, sekaligus juga membangun peradaban Islam yang gemilang dan menjadi salah satu peradaban yang paling penting.

Para sejarawan memperkirakan jumlah umat Islam yang diusir ada sekitar 250 ribu--350 ribu jiwa. Hal itu mengindikasikan bahwa sebagian mereka pergi ke pantai utara Maroko dan sisanya pergi ke Tunisia.

Seorang penulis kenamaan Spanyol Juan Guytesillo menyatakan peristiwa tersebut sebagai pengusiran sekaligus pemusnahan etnis dan agama yang pertama kali terjadi di Eropa.

Penulis Spanyol lainnya, Emilio Paistorius mengatakan bahwa pengusiran bangsa Moor (muslim) dari Andalusia merupakan kejahatan terbesar kedua. Sedangkan kejahatan terbesar yang pertama adalah pencurian buku-buku milik kaum muslimin oleh Ratu Isabella, yang kemudian dibakar di depan pintu gerbang ar-Raml (Bab al-Raml), Granada, kecuali buku-buku kedokteran Islam.

Islam bercokol di semenanjung Iberia (Andalusia, kini Spanyol, Portugal dan Andorra) selama kurang lebih 8 abad (8--16 M). Selama rentan waktu itu pula, Islam mampu menyulap semenanjung yang semula daerah pinggiran itu menjadi salah satu pusat peradaban dunia dan sentral ilmu pengetahuan sejagat. Ribuan cendikiawan, jutaan jilid buku, dan ratusan bangunan bersejarah Arab-Islami mengabadikan kisah kegemilangan peradaban Islam di bumi Andalusia itu.

Dan dari Islam-Andalusia pula, bangsa Eropa (kembali) mengenal ilmu pengetahuan hingga akhirnya mengilhami abad pencerahan, aufklarung, renaissance, dan kebangkitan di benua itu.

Transmisi ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang beralur dari Andalusia ke kota-kota Eropa lainnya. Filsuf Inggris abad pertengahan Roger Bacon menyatakan, kebangkitan Eropa sangat berhutang kepada peradaban Islam Andalusia. (wb/L2-AGS, Kairo)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

***** PROPOLIS

PROPOLIS adalah zat yg dihasilkan Lebah Dari getah tanaman yg dicampur dgn enzim dan sekresi Kelenjar air liurnya.

PROPOLIS digunakan lebah utk menambal sarang Dan melapis cel cel sarang lebah agar terlindung dari kuman ,virus ,bakteri ,jamur dan serangan semut dan musuh musuh lebah lainnya. Dengan adanya propolis ini maka ruangan Sel sel lebah menjadi ruangan paling streril di dunia.


Cara kerja PROPOLIS dlm melawan Kanker, PROPOLIS mengandung zat CAPE (asam cafeic phenetyl Esther)

Berbeda dengan kerja obat interferon yg membunuh virus juga Merusak sel sehat,sehingga pengobatan kanker seringkali Menimbulkan pengaruh buruk kpd pasien.

Berbeda dgn PROPOLIS , zat CAPE menekan transformasi DNA-RNA virus sehingga memungkinkan virus Menjadi tidak berkembang dan merusak jaringan virus Dengan demikian virus bias lenyap tanpa merusak sel sel Jaringan tubuh pasien kanker

Sifat disinfektan alami PROPOLIS dibuktikan dengan Ditemukannya seekor tikus yg mati dalam sarang lebah selama lebih dari 5 tahun dlm keadaan tidak membusuk dan menjadi mumi

PROPOLIS sebagai antibiotic alami ,antiviral dan antifungal alami Tanpa efek samping.

PROPOLIS menyembuhkan penyakit yg berhubungan dgn virus Misalnya demam berdarah , Flu, TBC.

PROPOLIS menyembuhkan penyakit yg berhubungan dgn jamur Misalnya Eksim, Panu, Keputihan, Ketombe

PROPOLIS sebagai anti peradangan misalnya MAAG , Luka luar Radang tenggorokkan sakit gigi radang ginjal luka bakar.

PROPOLIS sebagai anti kanker dan mutagenesis sel misalnya Kanker tumor, mioma & kista.


PROPOLIS berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dan menambal pembuluh darah yg bocor baik utk jantung dan stroke.

PROPOLIS sebagai pembuang racun misalnya asam urat , Kolesterol, Trigliserin tinggi ,Diabetes melitius.

PROPOLIS CAIR :

Kandungan PROPOLIS 100 %

Pemakaian larutkan PROPOLIS pada ½ Gelas air hangat :

3 – 5 Tetes sehari bagi org yg sehat,

5 - 7 Tetes dua kali sehari untuk penyakit yg kronnis,



Hasil riset UNIVERCITY OF COLOMBIA :

Dalam PROPOLIS terdapat zat CAPE yang berfungsi mematikan kangker dengan pemakaian PROPOLIS secara teratur selama 6 Bulan dpt mengurangi sel kanker sebanyak 50 %.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Dialog antara Ust. Yusuf Mansur dengan Security POM

Posted December 25, 2008
Banyak yang mau berubah, tapi memilih jalan mundur. Andakah orangnya?
Satu hari saya jalan melintas di satu daerah.. Tetidur di dalam mobil. Saatterbangun, ada tanda pom bensin sebentar lagi. Saya pesen ke supir saya:“Nanti di depan ke kiri ya”.“Masih banyak, Pak Ustadz”.
Saya paham. Supir saya mengira saya pengen beli bensin. Padahal bukan. Sayapengen pipis.
Begituberhenti dan keluar dari mobil, ada seorang sekuriti.“PakUstadz!” . Dari jauh ia melambai dan mendekati saya. Sayamenghentikan langkah. Menunggu beliau. “Pak Ustadz,alhamdulillah nih bisaketemu Pak Ustadz. Biasanya kan hanya melihat di TV saja…”. Saya senyumaja. Ga ke-geeran, insya Allah, he he he.“Saya ke toilet dulu ya”.
“Nanti saya pengen ngobrol boleh Ustadz?”
“Saya buru-buru loh. Tentang apaan sih?”
“Saya bosen jadi satpam Pak Ustadz”.Sejurus kemudian saya sadar, ini Allah pasti yang “berhentiin” saya.Lagi enak-enak tidur di perjalanan, saya terbangun pengen pipis. Eh nemu pombensin. Akhirnya ketemu sekuriti ini. Berarti barangkali saya kudu bicara dengandia. Sekuriti ini barangkali “target operasi” dakwah hari ini. Bukanjadwal setelah ini. Begitu pikir saya.
Saya katakan pada sekuriti yang mulia ini, “Ok, ntar habis dari toiletya”.
*******
“Jadi,pegimana? Bosen jadi satpam? Emangnya ga gajian?”, tanya sayamembuka percakapan. Saya mencari warung kopi, untuk bicara-bicara dengan beliauini. Alhamdulillah ini pom bensinbagus banget. Ada minimart nya yang dilengkapifasilitas ngopi-ngopi ringan.
“Gaji mah ada Ustadz. Tapi masa gini-gini aja?”
“Gini-gini aja itu, kalo ibadahnya gitu-gitu aja, ya emang udah begitu.Distel kayak apa juga, agak susah buat ngerubahnya” .
“Wah, ustadz langsung nembak aja nih”.
Saya meminta maaf kepada sekuriti ini umpama ada perkataan saya yang salah.Tapi umumnya begitu lah manusia. Rizki mah mau banyak, tapi sama Allah ga maumendekat. Rizki mah mau nambah, tapi ibadah dari dulu ya begitu-begitu saja..“Udah shalat ashar?”
“Barusan Pak Ustadz. Soalnya kita kan tugas. Tugas juga kan ibadah, iyaga? Ya saya pikir sama saja”.
“Oh, jadi ga apa-apa telat ya? Karen a situ pikir kerja situ adalahjugaibadah?”Sekuriti itu senyum aja.
Disebut jujur mengatakan itu, bisa ya bisa tidak. Artinya, sekuriti itu bisabenar-benar menganggap kerjaannya ibadah, tapi bisa jugaga. Cuma sebatasomongan doangan. Lagian, kalo nganggap kerjaan-kerjaan kita ibadah, apa yangkita lakukan di dunia ini juga ibadah, kalau kita niatkan sebagai ibadah. Tapi,itu ada syaratnya. Apa syaratnya? Yakni kalau ibadah wajibnya, tetap nomor satu.Kalau ibadah wajibnya nomor tujuh belas, ya disebut bohong dah tuh kerjaanadalah ibadah. Misalnya lagi, kita niatkan usaha kita sebagai ibadah, boleh ga?Bagus malah. Bukan hanya boleh. Tapi kemudian kita menerima tamu sementara Allahdatang. Artinya kita menerima tamu pas waktu shalat datang, dan kemudian kitaabaikan shalat, kita abaikan Allah, maka yang demikian masihkah pantas disebutusaha kita adalah ibadah? Apalagi kalau kemudian hasil kerjaan dan hasil usaha,buat Allah nyalebih sedikit ketimbang buat kebutuhan-kebutuhan kita. Kayaknyaperlu dipikirin lagi tuhsebutan-sebutan ibadah.
“Disebut barusan itu maksudnya jam setengah limaan ya? Saya kanbaru jam 5nih masuk ke pom bensin ini”, saya mengejar.
“Ya, kurang lebih dah”.
Saya mengingat diri saya dulu yang dikoreksi oleh seorang faqih, seorang‘alim, bahwa shalat itu kudu tepat waktu. Di awal waktu. Tiada disebutperhatian sama Yang Memberi Rizki bila shalatnya tidak tepat waktu. Aqimishshalaata lidzikrii, dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. Lalu, kitabersantai-santai dalam mendirikan shalat. Entar-entaran. Itu kan jadi sama sajadengan mengentar-entarkan mengingat Allah. Maka lalu saya ingatkan sekuriti yangentahlah saya merasa he is the man yang Allah sedang berkenan mengubahnya denganmempertemukan dia dengan saya.
“Gini ya Kang.. Kalo situ shalatnya jam setengah lima , memang untukmengejarketertinggalan dunia saja, jauh tuh. Butuh perjalanan satu setengah jamandai ashar ini kayak sekarang, jam tiga kurang dikit. Bila dalam sehari semalamkita shalat telat terus, dan kemudiandikalikan sejak akil baligh, sejakdiwajibkan shalat, kita telat terus, maka berapa jarak ketertinggalan kita tuh?5x satu setengah jam, lalu dikali sekian hari dalam sebulan, dan sekian bulandalam setahun, dan dikali lagi sekian tahun kita telat. Itu baru telat saja,belum kalo ketinggalan atau kelupaan, atau yang lebih bahayanya lagi kalaubener-benar lewat tuh shalat? Wuah, makin jauh saja mestinya kita darisenang”.
Saudara-saudaraku Peserta KuliahOnline, percakapan ini kurang lebih begitu.Mudah-mudahan sekuriti ini paham apa yang saya omongin. Dari raut mukanya,nampaknya ia paham. Mudah-mudahan demikian juga saudara-saudara ya? He he he.Belagu ya saya? Masa omongan cetek begini kudu nanya paham apa engga samalawanbicara?Saya katakan pada dia. Jika dia alumni SMU, yang selama ini telat shalatnya,maka kawan-kawan selitingnya mah udah di mana, dia masih seperti diam di tempat.Bila seseorangmembuka usaha, lalu ada lagi yang buka usaha, sementara yang satuusahanya maju, dan yang lainnya sempit usahanya, bisa jadi sebab ibadah yangsatu itu bagus sedang yang lain tidak.
Dan saya mengingatkan kepada peserta KuliahOnline untuk tidak menggunakan matatelanjang untuk mengukur kenapa si Fulan tidak shalat, dan cenderung jahat laluhidupnya seperti penuh berkah? Sedang si Fulan yang satu yang rajin shalat danbanyak kebaikannya, lalu hidupnya susah. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanya anseperti ini cukup kompleks. Tapi bisa diurai satu satu dengan bahasa-bahasakita, bahasa-bahasa kehidupan yang cair dan dekat dengan fakta. Insya Allah adawaktunya pembahasan yang demikian.
Kembali kepada si sekuriti, sayatanya, “Terus, mau berubah?”
“Mau Pak Ustadz. Ngapain juga coba saya kejar Pak Ustadz nih, kalo gaserius?”
“Ya udah, deketin Allah dah. Ngebut ke Allah nya”.
“Ngebutgimana?”
“Satu, benahin shalatnya. Jangan setengah lima -an lagi shalat asharnya.Pantangan telat. Buru tuh rizki dengan kita yang datang menjemput Allah. Jangansampe keduluan Allah”.Si sekuriti mengaku mengerti, bahwa maksudnya, sebelum azan udah standby diatas sajadah. Kita ini pengen rizkinya Allah, tapi ga kenal sama YangBagi-bagiin rizki. Contohnya ya pekerja-pekerja di tanah air ini.. Kan aneh. Diapada kerja supaya dapat gaji. Dan gaji itu rizki. Tapi giliran Allah memanggil,sedang Allah lah Tuhan yang sejatinya menjadikan seseorang bekerja, malahkelakuannya seperti ga menghargai Allah. Nemuin klien, rapih, wangi, danpersiapannya masya Allah. Eh, giliran ketemu Allah, amit-amit pakaiannya, ga adapersiapan,dan tidak segan-segan menunjukkan wajah dan fisik lelahnya. Ininamanya ga kenal sama Allah.
“Yang kedua,” saya teruskan. “Yang kedua, keluarinsedekahnya”.
Saya inget betul.Sekuriti itu tertawa. “Pak Ustadz, pegimana mausedekah, hari gini aja nih, udah pada habis belanjaan. Hutang di warung jugaterpaksa dibuka lagi,. Alias udah mulai ngambil dulu bayar belakangan”.
“Ah, ente nya aja kali yang kebanyakan beban. Emang gajinya berapa?”
“Satu koma tujuh, Pak ustadz”.
“Wuah, itu mah gede banget. Maaf ya, untuk ukuran sekuriti, yang orangsering sebut orang kecil, itu udah gede”.
“Yah, pan kudu bayar motor, bayar kontrakan, bayar susu anak, bayar inibayar itu. Emang ga cukup Pak ustadz”.
“Itu kerja bisa gede, emang udah lama kerjanya?”“Kerjanya sih udah tujuh taon. Tapi gede gaji bukan karena udah lamakerjanya. Saya ini kerjanya pagi siang sore malem, ustadz”.
“Koq bisa?”
“Ya, sebab saya tinggal di mess. Jadi dihitung sama bos pegimana gitusampe ketemu angka 1,7jt”.
“Terus, kenapa masih kurang?”
“Ya itu, sebab saya punyatanggungan banyak”.
“Secara dunianya, lepas aja itu tanggungan. Kayak motor. Ngapain juga entekredit motor? Kan ga perlu?”
“Pengen kayak orang-orang Pak Ustadz”.
“Ya susah kalo begitu mah. Pengen kayak orang-orang, motornya. Bukan ilmudan ibadahnya. Bukan cara dan kebaikannya. Repot”.
Sekuriti ini nyengir. Emang ini motor kalo dilepas, dia punya 900 ribu. Rupanyaangsuran motornya itu 900 ribu. Ga jelas tuh darimana dia nutupin kebutuhan diayang lain.
Kontrakan saja sudah 450 ribu sama air dan listrik. Kalo ngelihat keuanganmodel begini, ya nombok dah jadinya..
“Ya udah, udah keterlanjuran ya? Ok. Shalatnya gimana? Mau diubah?”
“Mau Ustadz. Saya benahin dah”.
“Bareng samaistri ya. Ajak dia. Jangan sendirian. Ibarat sendal, lakukanberdua. Makin cakep kalo anak-anak juga dikerahin.. Ikutan semuanya ngebenahinshalat”.
“Siap ustadz”.
“Tapi sedekahnyatetap kudu loh”.
“Yah Ustadz. Kan saya udah bilang, ga ada”.
“Sedekahin aja motornya. Kalo engga apa keq”.
“Jangan Ustadz. Saya sayang-sayang ini motor. Susah lagi belinya. Tabunganjuga ga ada. Emas juga ga punya”.
Sekuriti ini berpikir, saya kehabisan akal untuk nembak dia. Tapi saya akancari terus. Sebab tanggung. Kalo dia hanya betulin shalatnya saja, tapisedekahnya tetap ga keluar, lama keajaiban itu akan muncul. Setidaknya menurutilmu yang saya dapat. Kecuali Allah berkehendak lain. Ya lain soal itu mah.
Sebentar kemudian saya bilang sama ini sekuriti, “Kang, kalo saya unjukinbahwa situ bisa sedekah, yang besar lagi sedekahnya, situ mau percaya?”. Sisekuriti mengangguk. “Ok, kalosudah saya tunjukkan, mau ngejalanin?” .Sekuriti ini ngangguk lagi. “Selama saya bisa, saya akan jalanin,”katanya, manteb.
“Gajian bulan depan masih ada ga?”
“Masih. Kan belum bisadiambil?”
“Bisa. Dicoba dulu”.
“Entar bulan depan saya hidup pegimana?”
“Yakin ga sama Allah?”
“Yakin”.
“Ya kalo yakin, titik.. Jangan koma. Jangan pake kalau”.
Sekuriti ini saya bimbing untuk kasbon. Untuk sedekah. Sedapetnya. Tapiusahakan semua. Supaya bisa signifikan besaran sedekahnya. Sehingga perubahannyaberasa. Dia janji akan ngebenahin mati-matian shalatnya. Trmasuk dia akan polinshalat taubatnya, shalat hajatnya, shalat dhuha dan tahajjudnya. Dia juga janjiakan rajinin di waktu senggang untuk baca al Qur’an. Perasaan udah lamabanget dia emang ga lari kepada Allah. Shalat Jum’at aja nunggu komat, sebabdia sekuriti. Wah, susah dah. Dan itu dia aminin. Itulah barangkaliyang sudahmembuat Allah mengunci mati dirinya hanya menjadi sekuriti sekian tahun, padahaldia Sarjana Akuntansi!
Ya, rupanya dia ini Sarjana Akuntansi. Pantesan juga dia ga betahdenganposisinya sebagai sekuriti. Ga kena di hati. Ga sesuai sama rencana. Tapi yabegitu dah hidup.. Apa boleh buta, eh, apa boleh buat. Yang penting kerja danada gajinya.
Bagi saya sendiri, ga mengapa punya banyak keinginan. Asal keinginan itukeinginan yang diperbolehkan, masih dalam batas-batas wajar. Dan ga apa-apa jugamemimpikan sesuatu yang belom kesampaian sama kita. Asal apa? Asal kita barengindengan peningkatan ibadah kita. Kayak sekarang ini, biarin aja harga barang padanaik. Ga usah kuatir. Ancem aja diri, agar mau menambah ibadah-ibadahnya. Janganmalah berleha-leha. Akhirnya hidup kemakan dengan tingginya harga,. Ga kebagian.
*******
Sekuriti ini kemudian maju ke atasannya, mau kasbon. Ketikaditanya buat apa?Dia nyengir ga jawab. Tapi ketika ditanya berapa? Dia jawab, Pol. Satu komatujuh. Semuanya.“Mana bisa?” kata komandannya. .
“Ya Pak, saya kan ga pernah kasbon. Gapernah berani. Baru ini sayaberani”.
Komandannya terus mengejar, buat apa? Akhirnya mau ga mau sekuriti ini jawabdengan menceritakan pertemuannya dengan saya.
Singkat cerita, sekuriti ini direkomendasikan untuk ketemu langsung samaownernya ini pom bensin.. Katanya, kalau pake jalur formal, dapet kasbonan 30%aja belum tentu lolos cepet. Alhamdulillah, bos besarnya menyetujui. Sebabkomandannya ini ikutan merayu, “Buat sedekah katanya Pak”, begitu katakomandannya.
Subhaanallaah, satu pom bensin itu menyaksikan perubahan ini. Sebab cerita sisekuriti ini sama komandannya, yang merupakan kisah pertemuannya dengan saya,menjadi kisah yang dinanti the end story nya. Termasuk dinanti oleh bos nya.
“Kita coba lihat, berubah ga tuh si sekuriti nasibnya”, begitu lahpemikiran kawan-kawannya yang tahu bahwa si sekuriti ini ingin berubah bersamaAllah melalui jalan shalat dan sedekah.
Haridemi hari, sekuriti ini dilihat sama kawan-kawannya rajin betul shalatnya.Tepat waktu terus. Dan lumayan istiqamah ibadah-ibadah sunnahnya. Bos nya yangmengetahui hal ini, senang. Sebab tempat kerjanya jadi barokah dengan adanyaorang yang mendadak jadi saleh begini. Apalagi kenyataannya si sekuriti gamengurangi kedisiplinan kerjaannya..
Malah tambah cerah muka nya.
Sekuriti ini mengaku dia cerah, sebab dia menunggu janjinya Allah. Dan dia tahujanji Allah pastilah datang. Begitu katanya, menantang ledekan kawan-kawannyayang pada mau ikutan rajin shalat dan sedekah, asal dengan catatan dia berhasildulu.
Saya ketawa mendengar dan menuliskan kembali kisah ini. Bukan apa-apa, sayademen ama yangbegini. Sebab insya Allah, pasti Allah tidak akan tinggal diam.Dan barangkali akan betul-betul mempercepat perubahan nasib si sekuriti. Supayabenar-benar menjadi tambahan uswatun hasanah bagi yang belumpunya iman. Dansaya pun tersenyum dengan keadaan ini, sebab Allah pasti tidak akanmempermalukannya juga, sebagaimana Allah tidak akan mempermalukan si sekuriti.
Suatu hari bos nya pernah berkata, “Kita lihatin nih dia. Kalo dia gakasbon saja, berarti dia berhasil. Tapi kalo dia kasbon, maka kelihatannya diagagal. Sebab buat apa sedekah 1 bulan gaji di depan yang diambil di muka, kalaukemudian kas bon. Percuma”.
Tapi subhaanallah, sampe akhir bulan berikutnya, si sekuriti ini ga kasbon.
Berhasil kah?
Tunggu dulu. Kawan-kawannya ini ga melihat motor besarnya lagi. Jadi, tidakkasbonnya dia ini, sebab kata mereka barangkali aman sebab jual motor. Bukandari keajaiban mendekati Allah.
Saatnya ngumpul dengan si bos, ditanyalah si sekuriti ini sesuatu urusan yangsesungguhnya adalah rahasia dirinya.
“Bener nih, ga kasbon? Udah akhir bulan loh. Yang lain bakalan gajian.Sedang situkan udah diambil bulan kemaren”.
Sekuriti ini bilang tadinya sih dia udah siap-siap emang mau kasbon kalo ampepertengahan bulan ini ga ada tanda-tanda. Tapi kemudian cerita si sekuriti inibenar-benar bikin bengong orang pada.
Sebab apa? Sebab kata si sekuriti, pasca dia benahin shalatnya, dan dia sedekahbesar yang belum pernah dia lakukan seumur hidupnya, yakni hidupnya di bulandepan yang dia pertaruhkan, trjadi keajaiban. Di kampung, ada transaksi tanah,yang melibatkan dirinya. Padahal dirinya ga trlibat secara fisik. Sekedarmemediasi saja lewat sms ke pembeli dan penjual. Katanya, dari transaksi ini,Allah persis mengganti 10x lipat. Bahkan lebih. Dia sedekah 1,7jt gajinya. TapiAllahmengaruniainya komisi penjualan tanah di kampungnya sebesar 17,5jt. Danitu trjadi begitu cepat. Sampe-sampe bulan kemaren juga belum selesai. Masihtanggalan bulan kemaren, belum berganti bulan.
Kata sisekuriti, sadar kekuatannya ampe kayak gitu, akhirnya dia malu samaAllah. Motornya yang selama ini dia sayang-sayang, dia jual! Uangnya melek-melekbuat sedekah. Tuh motor dia pake buat ngeberangkatin satu-satunya ibunya yangmasih hidup. Subhaanallaah kan ? Itu jual motor, kurang. Sebab itu motor dijualcepat harganya ga nyampe 13 juta. Tapi dia tambahin 12 juta dari 17jt uang cashyang dia punya. Sehingga ibunya punya 25 juta. Tambahannya dari simpenan ibunyasendiri.
Si sekuriti masih bercerita, bahwa dia merasa aman dengan uang 5 juta lebihantransaksi. Dan dia merasa ga perlu lagi motor. Dengan uang ini, ia aman. Gaperlu kasbon.
Mendadak si bos itu yang kagum. Dia lalu kumpulin semuakaryawannya, danmenyuruh si sekuriti ini bercerita tentang keberkahan yang dilaluinya selama 1bulan setengah ini.
Apakah cukup sampe di situ perubahan yang trjadi pada diri si sekuriti?
Engga. Sisekuriti ini kemudian diketahui oleh owner pom bensin tersebutsebagai sarjana S1 Akuntansi. Lalu dia dimutasi di perusahaan si owner yanglain, dan dijadikan staff keuangan di sana . Masya Allah, masya Allah, masyaAllah. Berubah, berubah, berubah.
Saudara-saudaraku sekalian.. Cerita ini bukan sekedar cerita tentang KeajaibanSedekah dan Shalat saja. Tapi soal tauhid. soal keyakinan dan iman seseorangkepada Allah, Tuhannya. Tauhid, keyakinan, dan imannya ini bekerja menggerakkandia hingga mampu berbuat sesuatu. Tauhid yang menggerakkan! Begitu sayamengistilahkan. Sekuriti ini mengenal Allah. Dan dia baru sedikit mengenalAllah. Tapi lihatlah, ilmu yang sedikit ini dipake sama dia, dandiyakini.Akhirnya? Jadi! Bekerja penuh buat perubahan dirinya, buat perubahan hidupnya.
Subhaanallaah, masya Allah.
Dan lihat juga cerita ini, seribu kali si sekuriti ini berhasil keluar sebagaipemenang, siapakemudian yang mengikuti cerita ini? Kayaknya kawan-kawan sepombensinnya pun belum tentu ada yang mengikuti jejak suksesnya si sekuriti ini.Barangkali cerita ini akan lebih dikenang sebagai sebuah cerita manis saja.Setelah itu, kembali lagi pada rutinitas dunia. Yah, barangkali tidak semuaditakdirkan menjadi manusia-manusia pembelajar.Pertanyaan ini juga layak juga diajukan kepada Peserta KuliahOnline yang saatini mengikuti esai ini? Apa yang ada di benak Saudara? Biasa sajakah? Atau maubertanya, siapa sekuriti ini yang dimaksud? Di mana pom bensinnya? Bisa kah kitabertemu dengan orang aslinya? Berdoa saja. Sebab kenyataannya juga buat sayatidak gampang menghadirkan testimoni aslinya.Semua orang punya prinsip hidupyang berbeda. Di antara semua peserta KuliahOnline saja ada yang insya Allahsaya yakin mengalami keajaiban-keajaiban dalam hidup ini. Sebagiannya memilihdiam saja, dan sebagiannya lagi memilihmenceritakan ini kepada satu dua orangsaja, dan hanya orang-orang tertentu saja yang memilih untuk benar-benar terbukauntuk dicontoh. Dan memang bukan apa-apa, ketika sudah dipublish, memang tidakgampang buat seseorang menempatkan dirinya untuk menjadi contoh.
Yang lebih penting buat kita sekarang ini, bagaimana kemudian kisah inimengisnpirasikan kita semua untuk kemudian sama-sama mencontoh saja kisah ini.Kita ngebut sengebut2nya menuju Allah. Yang merasa dosanya banyak, sudah, janganterus-terusan meratapi dosanya. Kejar saja ampunan Allah dengan memperbanyaktaubat dan istighfar, lalu mengejarnya dengan amal saleh. Persis seeperti yangkemaren-kemaren juga dijadikan statementesai penutup.
Kepada Allah semua kebenaran dan niat dikembalikan. Salam saya buat keluargadan kawan-kawan di sekeliling saudara semua. Saya merapihkan tulisan ini dihalaman parkir rumah sakit Harapan Kita.. Masih di dalammobil. Sambil menunggudunia terang. Insya Allah hari ini bayi saya, Muhammad Yusuf al Haafidz akanpulang ke rumah untuk yang pertama kalinya. Terima kasih banyak atas doa-doanyadan perhatiannya. Mudah-mudahan allah membalas amal baik saudara semua.
Dari semalam saya tulis esai ini. Tapi rampungnya sedikit sedikit. Ini jugatadinya bukan esai sekuriti ini yang mau saya jadikan tulisan. Tapi ya Allahjugalah yang menggerakkan tangan ini menulis.
Semalam, file yang dibuka adalah tentang langkah konkrit untuk berubah. Lalusaya lampirkan kalimat pendahuluan. Siapa sangka, kalimat pendahuluan ini sajasudah 10 halaman, hampipr 11 halaman. Saya pikir, esai ini sajasudahkepanjangan. Jadi, ya sampe ketemu dah di esai berikutnya. Saya berhutang banyakkepada saudara semua.. Di antaranya, saya jadi ikut belajar.
Semalam saya ikutan tarawih di pesantren Daarul Qur’an internasional.Sebuah pesantren yangdikemas secara modern dan internasional. Tapi tarawihnyadijejek 1 juz sekali tarawih. Masya Allah, semua yang terlibat, terlihatmenikmati. Ga makmumnya, ga imam-imamnya, ga para tamu dan wali santri yangikut. Semua menikmati. Jika ada di antara peserta KuliahOnline yang pengenikutan tarawih 1 juz ini, silahkan datang saja langsung ya. Insya Allah sayausahakan ada. Sebab saya juga kebagian menjadi salah satu imam jaganya. Ya,kondisi-kondisi begini yang saya demen. Saya kurangin jadwal, tapi masih tetepbisa ngajar lewat KuliahOnline ini. Dan saya masih sempet mengkaderustadz-ustadz muda untuk diperjalankan ke seantero negeri. Sementara sayaakhirnya bisamendampingi para santri dan guru-guru memimpin dan mengembangkanpesantren Daarul Qur’an ini.
Ok, kelihatannya matahari sudah mulai kelihatan. Saya baru pulang juga langsungdari TPI. Siaran langsung jam 5 ba’da shubuh tadi. Istri saya meluncurnyadarirumah. Doakan keluarga kami ya. Saya juga tiada henti mendoakan saudara danjamaah semua… (Ust. YUSUF MANSUR).
Sumber http://kaskus.us/showthread.php?t=1198951
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS